Get my banner code or create your own banner

Go Blog!!!

The journey of a thousand miles begins with one step - Lao Tzu (600 BC-531 BC)

Monday, July 30, 2007

Makan, Makan, dan Makan!!!

Akhir pekan jalan-jalan ke Bandung…nih kota nggak akan pernah buat gw bosen sedikitpun. Selain terlalu banyak kenangan indah selama 4 tahun kuliah, makanannya itu loh….nyam nyam nyam nyam nyam….slurp!!!

MAKAN SIANG

Oke, kita mulai perjalanan hari Sabtu kemarin dengan makan siang di Restoran Winner di Jalan Setrasari. Gw tau restoran ini sekitar taun 2002, and still, sampe saat ini belum bisa nemuin resto lain yang menjual sosis seenak di restoran ini. Restoran ini letaknya terpencil (bangett!!!).

Kalo dari arah Bandung (Jl. Cipaganti), naik ke arah Lembang (Jl. Setiabudi), trus belok kiri di lampu merah pertigaan ke arah Geger Kalong (jangan terus ke terminal Ledeng / Lembang). Ntar ada plang Winner di sebelah kiri jalan (mata harus awas, meleng sedikit belokannya pasti kelewatan).

Kini Winner juga telah membuka cabang di Dago Plaza (depan Pizza Hut / Bank Niaga Dago). Jadi kalo yang males ngubek-ubek daerah Setrasari bisa langsung meluncur ke Dago Plaza.

Restoran ini menawarkan berbagai macam sosis panggang yang disajikan di atas hotplate serta ditemani berbagai macam side dishes seperti french fries, potato wedges, egg fusilli, potato chicken, dan salad. Bagi yang ingin mencoba makanan lain, Winner juga menyajikan makanan lain seperti pizza, steak, serta burger. But I will definitely recommend the sausages collection. Soal harga makanan tidak perlu risau, berkisar antara Rp. 6000 - Rp. 32.000. Harga minuman sangat sangat murah, hanya berkisar antara Rp. 5000 - Rp. 10.000. Sebagai hidangan penutup, Winner menyediakan homemade gelato.

Pesanan kami hari itu:

  • 1 Kase Bratwurst Rp.29.000
  • 1 Bauern Bratwurst Rp. 28.500
  • 1 Thuringer Bratwurst Rp.27.500
  • 1 Lemon Squash Rp. 6.000
  • 1 Strawberry Juice Rp. 7.000
  • 1 Goldy Peach Rp. 7.500

+ Tax 10%

  • Total Rp. 116.500

MAKAN MALAM

Setelah mencicipi makanan a la Eropa, kini saatnya menjajal makanan aseli negeri sendiri. Tujuan kami berikutnya, Warung Pecel Bebek/Ayam/Lele “Ali” di Jl. Hasanuddin, Dago. Lokasi tepatnya berada sejajar dengan restoran “Toko You” (one of my favourite, though), sekitar 50 m dari Rumah Sakit Borromeus.

Sebenarnya warung ini hanyalah warung kaki lima biasa, tanpa nama malah. Tapi berhubung sang pemilik adalah Ali, dan andalan yang disajikan adalah bebek goreng, maka tempat makan ini lebih terkenal dengan nama “Bebek Ali”.

Gw tau tempat makan ini sejak tahun 2001. Ketika itu warung ini belum seramai saat ini, bahkan kami bisa dengan santai ngobrol dengan si empunya warung, Ali. Kini, mencari tempat duduk pun sulit. Sama sulitnya dengan memesan bebek khas andalannya. Hari itu kami datang pukul 17.55 sore, tempat duduk sudah penuh, dan bebek pun tinggal 2 potong! Namun dengan sedikit tatapan mata dan senyum a la pelanggan lama, kami pun berhasil mendapatkan 4 porsi nasi pecel bebek + 4 tempe goreng + kol goreng + 4 es jeruk. Pelanggan lama biasa mendapat prioritas oleh Ali yang ramah terhadap tamu warungnya.

Bebek goreng a la Ali ini menurut gw masih yang terbaik di Bandung, mengalahkan rasa pecel Jl. Jawa yang kesohor itu. Ali mampu menyajikan bebek dengan tingkat kegaringan yang pas, tidak alot, dan bumbu yang meresap ke daging. Ditambah sambal khasnya, dijamin ketagihan! Satu hal lain, Ali tidak men-charge untuk pemesanan kol goreng, sementara di Jl. Jawa 1 porsi kol goreng dihargai Rp. 1000. Harga yang bersaing menjadikan Bebek Ali ini tidak pernah sepi pengunjung, 1 porsi nasi + 1 potong bebek goreng hanya Rp. 10.000.

BRUNCH

Minggu pagi, sebelum kembali ke Jakarta ada satu tempat yang wajib kami sambangi untuk mengisi perut, yaitu Mie Akung. Kalau tempat ini rasanya tidak perlu terlalu banyak di-review karena telah sangat terkenal. Rumah makan ini buka pukul 10:00 pagi. Bagi yang malas mengantri atau kehabisan baso/tahu/pangsit/somay/ceker, sebaiknya datang di bawah jam 12:00 siang.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home